Teknologi di bidang pertanian sudah merambah dengan cepat. Mulai dari penanaman hingga pemanenan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Apabila kita melihat keseharian petani yang sedang menanam padi, pastinya terlihat sangat melelahkan bukan? Nah, kali ini bidang agraria kita telah berkembang dan menuju ke teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi tersebut mampu mengotomatisasi proses penanaman tanaman padi sehingga memudahkan para petani agar tak perlu mengeluarkan tenaga besar serta dapat memaksimalkan produksi tani. Yap, teknologi menanam tersebut ialah rice transplanter. Jadiii, rice transplanter ini apa dan gimana cara kerjanya? Mari kita simak bersama!
Apa Itu Rice Transplanter?
Rice Transplanter merupakan teknologi terbaru di bidang agraris yang bekerja untuk menanam bibit padi. Mesin tersebut melakukan pekerjaan secara otomatis dan mampu menanam sesuai ketentuan penanaman alias mampu menanam padi dalam jumlah, kedalaman, dan jarak yang dapat diseragamkan. Jadi, rice transplanter ini adalah sebuah teknologi penanam padi yang menggunakan mesin. Contoh umum penggunaan transplanter tersebut adalah untuk menanam padi di sawah. Bibit padi yang siap ditanam akan dikumpulkan di transplanter. Kemudian, mesin transplanter akan melakukan proses penanaman di lahan yang tersedia.
Part-Part Dari Mesin Rice Transplanter
Rice transplanter sendiri terdiri dari beberapa part atau bagian mesin yang perlu kita ketahui sebelum kita mengetahui cara kerjanya. Karena di bagian cara kerjanya nanti, akan disebutkan istilah-istilah yang terdapat dalam mesin transplanter. Berikut bagian-bagian dari rice transplanter:
1. Travelling Device
Bagian mesin transplanter yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan dan ke belakang. Biasanya bagian ini terdiri dari roda.
2. Seeding Device
Bagian mesin transplanter yang terdiri dari beberapa bagian lagi, namun fungsi utamanya ialah untuk meletakkan bibit-bibit padi sebelum akan ditanam. Berikut beberapa bagian lain dari Seeding Device:
1. Seedling Tray
Berfungsi sebagai tempat meletakkan bibit semai yang akan ditanam.
2. Seeding Stopper
Berfungsi sebagai alat penahan penyemaian yang terletak di dalam seedling tray
3. Seedling Pawl
Berfungsi untuk menggerakkan seedling tray ke kanan kiri agar penyemaian merata
3. Planting Device
Bagian mesin transplanter yang terdiri dari beberapa bagian lagi, namun fungsi utamanya untuk menanam bibit-bibit padi yang telah disiapkan di seeding device. Berikut beberapa bagian lain dari Planting Device:
1. Planting Arm
Berfungsi untuk menggerakan planting fork
2. Planting Fork
Berfungsi untuk mengambil bibit semai dari seedling tray
4. Operating Device
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai cockpit atau tempat petani untuk mengendalikan mesin transplanter.
5. Accelerator Lever
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai tuas gas mesin.
6. Handling Clutch
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai pengatur kopling.
7. Gear Transmission
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai pengatur persneling.
8. Hydraulic Lever
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai tuas hidrolik mesin.
9. ON-OFF Switch
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan atau mematikan mesin.
10. Planting Lever
Bagian mesin transplanter yang berfungsi sebagai tuas ON-OFF Planting Device.
11. Engine Device
Keseluruhan mesin yang menggerakan mesin rice transplanter.
Cara Kerja Mesin Rice Transplanter
image from istock |
Sebelum menjalankan mesin rice transplanter berikut, kita memiliki beberapa persyaratan lahan dan bibit yang perlu dipenuhi. Untuk lahannya, harus dalam kondi tanah sempurna atau melumpur sempurna artinya harus memiliki intensitas air yang cukup. Sedangkan untuk bibit semainya diusahakan memiliki ukuran yang pas dengan seedling tray milik rice transplanter. Adapun media penyemaiannya adalah tanah halus dicampur kompos dengan perbandingan 1:1.
Berikut langkah-langkah untuk menjalankan mesin rice transplanter:
- Siapkan bibit di dalam seedling tray pada rice transplanter
- Atur hydraulic lever pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan
- Atur posisi batas jarak tanaman pada rice transplanter untuk menandai jarak tanam
- Nyalakan mesin dengan menekan ON-OFF switch dan panaskan putaran mesin hingga berkisar pada 3100-3600 Rpm
- Pindahkan gear transmission ke posisi "maju"
- Perlahan-lahan tarik handling clutch (kopling) ke posisi "on" untuk memulai penanaman
- Posisi operator berada pada operating device dan harus berdiri tegak lurus memperhatikan "maskot" tengah agar hasil penanaman yang rapih
- Gunakan waktu penanaman sebanyak 3 jam pada luas lahan 1 Hektare dengan maksimal tanpa perlu banyak tenaga kerja
Comments
Post a Comment