Sudah tak dapat dipungkiri bahwasanya kemajuan teknologi sudah merambah ke segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Kali ini, kita akan membahas salah satu teknologi yang tentunya sangat memukau publik, khususnya di bidang kesehatan. Teknologi tersebut ciri utamanya ialah mampu mencetak barang-barang yang memiliki nilai fungsi. Yap, teknologi tersebut adalah 3D-Printing. Terobosan terbaru dalam teknologi percetakan dan pembangunan yang dapat diimplementasikan di dunia kesehatan.
Teknologi 3D-Printing telah memberikan kontribusi dan manfaat yang besar dalam dunia medis. Namun, sebenarnya 3D-Printing itu bagaimana sih? Dan gimana cara kerjanya? Terus, kegunaannya di bidang kesehatan apa aja? Mari kita simak bersama!
Apa Itu 3D-Printing?
3D-Printing (Pencetakan 3D) atau nama kerennya Additive Layer Manufacturing merupakan teknologi yang diciptakan oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp pada tahun 80-an. Nama alatnya adalah 3D Printer. Sejak saat itu, 3D Printer terus digunakan secara luas di berbagai negara. Sesuai dengan namanya, 3D Printing digunakan untuk mencetak objek secara 3 dimensi alias bisa mencetak benda-benda selain tinta di atas kertas.
Biasanya proses pencetakan tiga dimensi tersebut dimulai dari sebuah model CAD (Computer-Aided Design) dan dilanjutkan dengan mencetak dengan material cetak secara layer by layer. Teknologi 3D-Printing ini merupakan evolusi dari semua jenis proses pencetakan yang awalnya hanya berupa pencetakan dengan blok kayu.
3D-Printing umumnya menggunakan teknik ekstrusi material yang disebut sebagai Fused Deposition Modelling (FDM). Beberapa merk Printer 3D yang telah dikenal publik antara lain Makerbot, Prusa, Anet, dan Creality Ender. Menariknya, beberapa perusahaan tersebut telah melepas paten dan teknologinya dan dijadikan teknologi open source dan open hardware sehingga mampu digunakan oleh masyarakat umum dengan membuat perangkat printer 3D sendiri.
Bagaimana Cara Kerja Teknologi 3D-Printing?
Cara kerja 3D-printing dimulai dengan mempersiapkan desain yang ingin kita cetak. Setelah kita mempersiapkan desain yang ingin kita cetak, kita harus menggunakan aplikasi khusus untuk dapat terintegrasi dengan sebuah 3D Printer yaitu Computer-Aided Design (CAD). Kemudian, desain tersebut kita masukkan ke CAD agar dapat disalurkan dan dicetak oleh Printer 3D. Agar lebih sederhana, berikut adalah poin utama cara kerjanya:
- Modelling Objek 3D, proses mendesain objek 3D yang akan kita cetak.
- Proses Pencetakan, proses mencetak desain 3D yang telah kita siapkan.
- Proses Finishing, proses menyempurnakan hasil cetakan.
Peran Dan Manfaat Teknologi 3D-Printing Di Dunia Kesehatan
image from istock |
- Bio-Printing, pembuatan biomaterial seperti sel dan organ yang mirip dengan organ aslinya. Biasanya bahan material 3D Printer tersebut menggunakan material bionik agar dapat menghasilkan struktur jaringan dari sejumlah lapisan.
- Pembuatan Replika Organ, biasanya dimanfaatkan untuk mempermudah prosedur pembedahan. Teknik tersebut terbukti mempercepat pembedahan dan mengurangi resiko kesalahan saat pembedahan berlangsung. Mudahnya, 3D-Printing dapat digunakan untuk menciptakan tiruan organ sebagai media latihan dokter agar lebih lancar saat prosesi pembedahan sebenarnya.
- Menghasilkan Peralatan Bedah, teknologi 3D-Printing dapat digunakan untuk membuat peralatan bedah yang lebih steril dan biaya yang lebih murah daripada harus membeli dari supplier.
image from pexels |
- Pembuatan Lengan dan Kaki Palsu, 3D-Printing menjadi teknologi yang sangat diharapkan dari pasien disabilitas maupun pasien korban kecelakaan yang mengalami kehilangan anggota tubuh. Dengan 3D-Printing, pembuatan produk tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dan tentunya biaya yang jauh lebih murah. Selain itu, desain produknya pula dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasien alias bisa pesan secara customize.
- Produksi Tablet Obat-Obatan, 3D-Printing pula dapat dimanfaat untuk membuat tablet obat-obatan bagi para pasien sesuai dengan komposisi yang diresepkan dokter. Dengan teknik tersebut, biaya pembuatan obat tentunya dapat dikurangi karena pihak rumah sakit mampu memproduksi obat-obatan sendiri.
- Pembuatan Gigi Palsu, tentu saja 3D-Printing dapat menjadi penyelamat bagi orang-orang yang giginya "bolong" alias giginya dicabut atau tanggal. Pasalnya, 3D-Printing mampu membuat implan gigi dengan akurasi tinggi sehingga menyerupai gigi asli. Selain itu, tentunya pembuatan gigi palsu tersebut tidak perlu memakan waktu berminggu-minggu tetapi cukup hitungan jam.
Comments
Post a Comment