Teknologi sering disebut sebagai transformatif. Menurut William Kochevar, istilah itu dibenarkan.
Oke, jadi sebenarnya Brain-Computer Interface ini apa sih? Mari kita simak bersama!
Apa Itu Brain-Computer Interface?
Brain-Computer Interface, kadang-kadang disebut neural-control interface, mind-machine interface, direct neural interface, atau brain–machine interface, adalah jalur komunikasi langsung antara otak yang ditingkatkan atau kabel dan perangkat eksternal.
Jelasnya, Brain-computer interface (BCI) adalah sistem yang mengukur aktivitas sistem saraf pusat (SSP) dan mengubahnya menjadi output buatan yang menggantikan, memulihkan, meningkatkan, melengkapi, atau meningkatkan output SSP alami, dan dengan demikian mengubah interaksi yang sedang berlangsung antara SSP dan lingkungan eksternal atau internalnya.
Sederhananya, pikirkan BCI sebagai jembatan antara otak Anda dan perangkat eksternal. Sampai hari ini, sebagian besar kita mengandalkan electroencephalography (EEG) yaitu kumpulan metode untuk memantau aktivitas listrik otak, tentunya untuk melakukan ini. Tapi, itu berubah. Dengan memanfaatkan banyak sensor dan algoritme yang kompleks, sekarang dimungkinkan untuk menganalisis sinyal otak dan mengekstrak pola otak yang relevan. Aktivitas otak kemudian dapat direkam oleh perangkat non-invasif alias tidak diperlukan intervensi bedah. Faktanya, malah sebagian besar BCI yang ada dan yang utama adalah non-invasif, seperti ikat kepala dan earbud yang dapat dipakai.
Pengembangan BCI Sampai Sekarang
Pengembangan teknologi BCI pada awalnya difokuskan untuk membantu orang lumpuh mengontrol alat bantu menggunakan pikiran mereka. Tetapi kasus penggunaan baru sedang diidentifikasi sepanjang waktu. Misalnya, BCI sekarang dapat digunakan sebagai alat pelatihan umpan balik saraf untuk meningkatkan kinerja kognitif. Saya berharap melihat semakin banyak profesional yang memanfaatkan alat BCI untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja. Misalnya, BCI Anda dapat mendeteksi bahwa tingkat perhatian Anda terlalu rendah dibandingkan dengan pentingnya rapat atau tugas tertentu dan memicu peringatan. Itu juga bisa menyesuaikan pencahayaan kantor Anda berdasarkan seberapa stres Anda, atau mencegah Anda menggunakan mobil perusahaan Anda jika kantuk terdeteksi.
Kasus Penggunaan BCI Bagi Orang Lumpuh
Sebagai contoh, seseorang bernama Mr Kochevar mengalami lumpuh di bawah bahu setelah kecelakaan bersepeda, namun saat ini ia telah berhasil makan menggunakan tangannya sendiri. Prestasi luar biasa ini sebagian berkat elektroda, ditanamkan di lengan kanannya, yang merangsang otot. Tapi keajaiban yang sebenarnya terletak lebih tinggi. Mr Kochevar dapat mengontrol lengannya menggunakan kekuatan pikiran. Niatnya untuk bergerak tercermin dalam aktivitas saraf di korteks motoriknya. Sinyal saraf tersebut dideteksi oleh implan di otaknya dan diproses menjadi perintah untuk mengaktifkan elektroda di lengannya.
Kemampuan untuk memecahkan kode pemikiran dengan cara ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah. Tetapi Brain-Computer Interface (BCI) seperti sistem BrainGate yang digunakan oleh Mr Kochevar memberikan bukti bahwa pengendalian pikiran dapat bekerja. Peneliti dapat mengetahui kata-kata dan gambar apa yang telah didengar dan dilihat orang dari aktivitas saraf saja. Informasi juga dapat dikodekan dan digunakan untuk merangsang otak.
Lanjutan Pengembangan BCI
Di luar analisis sinyal otak, beberapa perusahaan telah mengerjakan solusi yang benar-benar dapat memodulasi aktivitas otak Anda. Para peneliti di Universitas Columbia telah menunjukkan bagaimana umpan balik saraf menggunakan BCI berbasis EEG dapat digunakan untuk memengaruhi kewaspadaan dan untuk meningkatkan kinerja subjek dalam tugas yang menuntut kognitif. Terlepas dari hasil yang menjanjikan ini, beberapa ahli, seperti Theodore Zanto, direktur program ilmu saraf UCSF, mengatakan bahwa meskipun BCI berdasarkan pemindaian EEG dapat menentukan tingkat perhatian pengguna, mereka masih belum mampu membedakan apa sebenarnya pengguna itu. terfokus pada.
Menurut beberapa penelitian, faktor psikologis termasuk perhatian, beban memori, kelelahan, dan proses kognitif yang bersaing, serta karakteristik dasar pengguna seperti gaya hidup, jenis kelamin, dan usia, memengaruhi dinamika otak seketika. Para ahli percaya bahwa sekitar 15-30% individu secara inheren (melekat) tidak mampu menghasilkan sinyal otak yang cukup kuat untuk mengoperasikan BCI. Jelas, situasi ini dapat menyebabkan hasil yang salah dan pada akhirnya keputusan yang buruk dari perusahaan. Perjalanan BCI masih panjang, dan banyak perbaikan yang diperlukan.
Comments
Post a Comment