Bagi mereka yang ingin lebih kecil dari chip mikro, izinkan saya memperkenalkan robot nano. Saat ini dalam fase R&D di laboratorium di seluruh dunia, robot nano pada dasarnya adalah sensor yang super kecil dengan kekuatan pemrosesan yang sangat terbatas. Aplikasi pertama yang berguna dari mesin nano ini mungkin sangat baik dalam pengobatan nano. Misalnya, mesin biologis dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker atau mengantarkan obat. Aplikasi potensial lainnya adalah deteksi bahan kimia beracun, dan pengukuran konsentrasinya, di lingkungan.
Namun, seiring berjalannya waktu, perkembangan nanorobotic telah melampaui perkiraan ilmuwan sebelumnya. Robot skala nano sekarang memiliki potensi sebagai sistem penghantaran obat cerdas yang merespons pemicu molekuler.
Perkembangan Nanorobotics Saat Ini
Menggunakan origami DNA, para ilmuwan berhasil membuat robot DNA otonom yang diprogram untuk mengangkut muatan dan menyajikannya secara khusus dalam tumor. Nanorobot itu difungsikan di luar dengan aptamer DNA yang mengikat nukleolin, protein yang secara khusus diekspresikan pada sel endotel terkait tumor, dan trombin protease pembekuan darah di dalam rongga dalamnya. Aptamer penargetan nukleolin berfungsi baik sebagai domain penargetan dan sebagai pemicu molekuler untuk pembukaan mekanis robot nano DNA. Trombin di dalamnya terbuka dan mengaktifkan koagulasi di lokasi tumor. Menggunakan model tikus yang mengandung tumor, kami menunjukkan bahwa nanorobot DNA yang disuntikkan secara intravena mengirimkan trombin secara khusus ke pembuluh darah terkait tumor dan menginduksi trombosis intravaskular, menghasilkan nekrosis tumor dan penghambatan pertumbuhan tumor. Nanorobot terbukti aman dan lembam secara imunologis pada tikus dan babi mini Bama.
Fungsi serta Cara Kerja Nanorobotic Dalam Sektor Kesehatan
Nanorobot adalah robot yang dibuat dalam ukuran nano sehingga bisa masuk melalui pembuluh darah. Ukurannya kira-kira sejuta kali lebih kecil dari semut. Tentunya selain kecil, nanorobot ini juga harus mampu dikontrol dari luar tubuh pasien, mampu keluar dari tubuh pasien, serta mampu membawa obat-obatan. Berikut bagian konsep kerja nanorobotics dalam melakukan pekerjaan yang luar biasa:
Mampu Menghantarkan Obat Tepat Sasaran
Jika orang itu mengonsumsi antibiotik, jumlah antibiotik yang mengenai sasaran sangat sedikit. Sisanya akan mengendap di berbagai organ dan dalam jangka panjang dapat menjadi racun.
Nanorobot dirancang untuk membawa obat dalam jumlah yang sangat kecil, namun melepas obat itu tepat di titik masalahnya. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan memanfaatkan nanorobot di antaranya adalah kanker, penyumbatan pembuluh darah, dan juga batu ginjal.
Untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah, dokter biasanya memotong bagian yang tersumbat kemudian menyambungkan kembali bagian yang sehat dengan pembuluh darah dari bagian paha.
Dengan nanorobot yang berukuran sangat kecil, membersihkan lemak yang menyumbat pembuluh darah akan memungkinkan pasien sembuh tanpa harus melakukan bedah dan memotong pembuluh darahnya.
Mampu Dinavigasikan Dari Luar Tubuh
Navigasi atau kontrol nanorobot dari luar tubuh pasien dapat dilakukan dengan beberapa cara. Nanorobot dapat didesain agar memancarkan sinyal ultrasound persis seperti yang terdapat dalam alat ultrasonography (USG).
Dengan cara seperti ini maka posisi nanorobot akan selalu bisa terdeteksi dengan seperangkat sensor yang biasanya digunakan dalam USG.
Jika bahan nanorobot adalah ferromagnetic, maka navigasi dapat dilakukan pula menggunakan MRI tanpa harus mengandalkan sumber energi di bagian dalam robot.
Selain kedua hal yang telah disebutkan di atas, nanorobot juga dapat dilengkapi dengan elektrode dan juga teknologi laser untuk “menyetrum” atau menyinari sel kanker hingga mati. Satu tantangan terbesar bagi ilmuwan saat ini adalah bagaimana cara menjamin bahwa nanorobot tidak akan melukai sel dan organ sehat di sekitarnya.
Mampu Keluar Dari Dalam Tubuh Pasien Tanpa Meninggalkan Bekas
Setelah berhasil melakukan misinya di dalam tubuh pasien, nanorobotics harus keluar secara utuh dan lengkap. Apabila nanorobotics tertinggal meskipun satu saja di tubuh pasien, dapat mengakibatkan fatalitas organ. Hal ini dikarenakan nanorobotics tak terkendali berpotensi melukai organ dan sel-sel disekitarnya. Maka dari itu, harus dipastikan jumlah masuk == jumlah keluar.
image sources from istock
Comments
Post a Comment