Mengendarai sebuah kendaraan seperti mobil memerlukan keahlian. Agar dapat berkendara dengan aman dan nyaman, seseorang perlu melakukan latihan serta memiliki SIM. Dengan jam terbang yang tinggi, tentunya keahlian mengendarai akan semakin meninggi pula. Namun, apa jadinya bila kita masih bisa mengendarai kendaraan tersebut namun tak perlu disupiri? Pastinya menakjubkan sekali! Saat ini, sudah bermunculan konsep-konsep mobil dengan supir otomatis. Yap, jenis transportasi tersebut memiliki konsep teknologi Autonomous Vehicle (AV). Jadi, Autonomous vehicle ini apa? Dan bagaimana konsepnya? Mari kita simak bersama!
Apa Itu Autonomous Vehicle?
Autonomous Vehicle merupakan konsep teknologi transportasi terbaru yang memungkinkan kendaraan yang ditumpangi dapat berjalan seperti kendaraan pada umumnya tanpa memerlukan pengemudi atau driver. Jadi, kendaraan yang diimplementasikan dengan konsep tersebut dinamakan self-driving vehicle. Kita hanya perlu masuk kedalam kendaraan tersebut, menyalakannya, dan tinggal menentukan titik destinasi. Voila, mobil tersebut akan berkendara secara otomatis dengan aman dan nyaman seperti biasanya.
Sistem Autonomous vehicle membawa kendaraan dengan indikator sensor yang mampu mengenali lingkungan sekitarnya dan dapat mengatur kecepatan sesuai kebutuhan. Selain sensor pendeteksi lingkungan, autonomous vehicle dapat dilengkapi dengan sensor termografis, sonar, radar, GPS, odometry, dan unit pengukuran inersia. Sistem kontrol otomatis yang canggih menggabungkan informasi dari sensor kendaraan dengan data tujuan agar dapat menentukan jalur destinasi yang tepat, aman, dan nyaman. Cukup mengesankan bukan?
Tingkatan Automasi Berkendara
SAE atau The Society of Automotive Engineers telah mendefinisikan 6 tingkatan berkendara yang direntangkan dari level 0 (fully manual) hingga level 5 (fully autonomous). Berikut macam-macam tingkatannya:
1. No Automation
Kontrol Kendaraan secara manual. Mulai dari menyetir, menginjak gas dan rem, serta memasukkan persneling.
2. Driving Assistance
3. Partial Automation
Kontrol kendaraan dapat dilakukan secara otomatis oleh kendaraan. Namun, masih memerlukan kendali driver pada waktu tertentu.
4. Conditional Automation
Kontrol kendaraan diambil alih secara otomatis. Memiliki kemampuan untuk mendeteksi lingkungan sekitar. Mulai masuk ke ranah kendaraan autonomous. Masih memerlukan pindah kendali manual apabila saatnya tiba.
5. High Automation
Kontrol kendaraan sudah secara otomatis. Mampu melakukan perjalanan tanpa driver di beberapa jenis medan. Teknologi Geofencing diperlukan dalam tingkatan ini. Kendali manual masih menjadi pilihan apabila terdapat medan yang tak dapat dijangkau oleh sistem.
6. Full Automation
Kontrol kendaraan dilakukan otomatis penuh. Mampu melakukan perjalanan tanpa driver diberbagai jenis medan. 0% campur tangan manusia dalam mengendarai kendaraan tersebut.
Bagaimana Cara Kerja Autonomous Vehicle?
Autonomous vehicle bekerja dengan bergantung kepada sensor-sensor yang dimilikinya, aktuator, algoritma yang kompleks, sistem machine learning super canggih, serta prosesor powerful.
Cara kerjanya, autonomous vehicle akan menggambarkan semacam peta lingkungan sekelilingnya berdasarkan apa yang ditangkap oleh tiap-tiap sensor miliknya. Sensor radar akan mendeteksi kendaraan lain disekitarnya. Kamera video akan mendeteksi keadaan jalan seperti lampu lalu lintas, rambu jalan, mendeteksi kendaraan lain dan berjaga-jaga terhadap pejalan kaki. Sensor LIDAR (Light Detection and Ranging) akan mendeteksi jarak kendaraan lain berdasarkan lampu kendaraan tersebut dan mendeteksi pinggir serta marka jalan. Sensor ultrasonik di ban kendaraan akan mendeteksi pinggiran jalan serta kendaraan lain saat akan parkir.
Perangkat lunak khusus akan mengolah semua inputan sensor tersebut dan kemudian mengirim perintah ke aktuator kendaraan. Aktuator akan mengendalikan setir, gas, serta pengereman. Modelling serta algoritma kompleks lainnya akan membantu kendaraan untuk tetap mematuhi peraturan berkendara serta menavigasikan destinasi.
Setelah melihat cara kerja autonomous car, tentunya hal ini membuktikan bahwa mobil dapat dikendarai tanpa pengemudi walau di beberapa jenis kondisi seorang pengemudi handal tetaplah diperlukan demi menjamin keselamatan penumpangnya. Tetap patuhi rambu-rambu lalu lintas dan pakai sabuk pengaman adalah kunci keselamatan berkendara.
images from istock
content source from synopsys
Comments
Post a Comment