Cahaya menjadi salah satu energi yang dibutuhkan oleh tiap makhluk hidup. Tanaman memerlukan cahaya untuk berfotosintesis, manusia membutuhkan cahaya untuk melakukan berbagai kegiatan. Saat ini, energi cahaya pula dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui panel surya. Manusia membuat sumber cahaya menggunakan teknologi lampu. Namun, apa yang kalian rasakan apabila cahaya dari lampu tersebut mampu mengirimkan data ataupun jaringan internet? Pastinya menakjubkan sekali bukan. Yap, teknologi itu disebut sebagai LiFi. Agar lebih jelasnya, mari kita simak bersama!
Apa Itu LiFi?
LiFi (Light Fidelity) merupakan konsep teknologi yang memiliki fungsi untuk mentransmisikan informasi data dari (sebut saja) poin A ke poin B. Teknologi ini bekerja dengan cara meng-encoding data digital dan menyala-matikan bohlam LED lebih cepat hingga kita tidak sempat melihatnya. Cahaya dari lampu LED tersebut berjalan menuju photoreceptor yang dapat meng-decode serta menerjemahkan data menjadi frekuensi radio atau jaringan biasa.
Ada banyak benefit yang bisa kita dapatkan dengan memakai teknologi ini. Sesuai dengan sifat cahaya, kecepatan informasi dan data yang ditransmisikan akan menjadi sangat tinggi. Melampaui 100 Gbit/s, dalam artian 5x lebih cepat dari 5G. Terlebih lagi, dengan jumlah bohlam yang tak terhitung berada disekitaran kita akan memiliki potensi besar bagi teknologi masa depan untuk mentransmisikan data dan informasi melalui cahaya.
Dan yang terakhir, gelombang cahaya berbasis LiFi tidak akan menembus tembok sehingga aman dari serangan hacker tetapi kekurangannya hanya terbatas di satu ruangan saja yang menerima paparan cahaya. Di samping itu pula, LiFi hanya dapat dioperasikan di dekat cahaya saja. Walau jangkauannya yang pendek, LiFi dapat berinterferensi dengan cahaya matahari alami.
Bagaimana Cara Kerja LiFi?
Seperti yang telah disebutkan diawal, LiFi bekerja dengan cara meng-encode data digital ke cahaya dan mentransmisikannya melalui photoreceptor hingga dapat diterima oleh dan di decode oleh perangkat yang memungkinkan. Mirip seperti WiFi pada umumnya, hanya saja medianya yaitu lampu LED yang menghasilkan cahaya.
WiFi memancarkan sinyalnya ke segala arah lingkungan baik dirumah ataupun perkotaan melalui router. Ponsel kita akan menangkap sinyal tersebut dan memberikan kita data agar dapat berselancar di internet. Kalau LiFi bekerja dengan memancarkan sinyal data secara direct (langsung) alias ditembakkan menuju perangkat ponsel atau perangkat digital kita. Kita tidak akan sempat menyadarinya, karena lampu LED yang berperan sebagai LiFi tersebut akan berkedip super cepat, mengirimkan data internet ke seisi ruangan.
Lalu, Bagaimana Perbedaannya LiFi dan WiFi?
1. LiFi lebih aman daripada WiFi
LiFi hanya dapat bekerja apabila perangkat kita dapat mendeteksinya melalui cahaya yang dipancarkannya. Hal ini berarti LiFi hanya dapat bekerja apabila kita berada satu ruangan dimana cahaya LiFi mampu mencapai pelosok ruangan tersebut. Dengan begini, orang-orang tidak dapat seenaknya menggunakan apalagi menghabiskan data internet LiFi kita.
2. Jangkauan LiFi lebih terbatas daripada WiFi
Yap, karena keamanannya tidak mudah disusupi orang lain, LiFI memiliki kekurangan yaitu jangkauannya kurang luas apalagi ruangan yang ditempati LiFI tertutup. Hal tersebut membuat cahaya tidak dapat mencapai ruangan-ruangan lain. Jangkauannya pun menurun dan mengharuskan kita memasang LiFi tambahan lagi apabila benar-benar membutuhkannya di ruangan tersebut.
3. LiFi memiliki kecepatan 5-10x lebih tinggi daripada WiFi
Walau jangkauan terbatas, kita tidak perlu khawatir. Keterbatasan tersebut sepertinya sudah terbayar dengan kecepatan yang diberikan oleh teknologi ini. Pasalnya, LiFi mampu mencapai kecepatan transmisi data 10x lebih tinggi dari WiFi terbaru saat ini. WiFi terbaru saat ini hanya dapat mencapai kecepatan 867 Megabits/s. Sementara LiFi mampu mencapai 3,5 Gbits/s dalam satu warna cahaya. Hal ini berarti warna cahaya yaitu perpaduan RGB (Red-Green-Blue) hingga berwarna putih mampu memancarkan kecepatan setara dengan 10,5 Gbits/s. Kecepatan ini memberikan potensi yang sangat besar bagi perangkat-perangkat nirkabel lainnya.
image sources from istock and shutterstock
content sources from digitaltrends and honeypot
Comments
Post a Comment